Buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino oleh Firmansyah Saftari

Dalam pameran pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), ada 1 stand yang menarik perhatian saya. Stand ini berjudul “Indonesia Robotic”, dan menampilkan karya robot oleh Firmansyah Saftari.

Nama Firmansyah Saftari sebenarnya cukup asing bagi saya. Namun, begitu melihat logo Saft7, logo ini sudah sangat saya kenal. Saftari melalui Saft7 cukup sering muncul dalam milis-milis otomotif yang sempat saya ikuti sekitar tahun 2000-an awal. Waktu ini saya sedang mencari cara meningkatkan performa mobil, dan menemukan tips dari saft7.com tentang Water Injection. Sayang, karena keterbatasan waktu, water injecton ini akhirnya tidak pernah selesai.

Lama tidak mengikuti situs saft7.com, rupanya Saftari sekarang ini sedang hobi ngoprek Arduino. Fokus sepertinya pada penggunaan Arduino di bidang robotik. Hal ini terlihat dari 2 karya Saftari: situs web Saft7Robotics dan buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino.

Proyek Robotik Keren Dengan Arduino
Buku dilengkapi dengan skematik untuk proyek

Proyek yang menurut saya paling keren dari buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino adalah Animatronic Hand Robotic. Dengan menggunakan Arduino, Saftari menghubungkan sensor yang ditempel pada sarung tangan dengan tangan robot. Sensor akan membaca gerakan jari, lalu diterjemahkan oleh Arduino untuk menggerakkan servo yang terhubung pada tangan robot. Saftari mendokumentasikan bagaimana dia merencakan model tangan robot, dari karton, selang, hingga hasil akhir dalam sebuah video yang diputar di pameran. Hasil akhir dari tangan robot ini mengingatkan saya pada film Pacific Rim. Mungkin di masa mendatang, robot Jaeger bukan hanya di film sci-fi.

Proyek Robotik Keren Dengan Arduino
Sketch, atau program Arduino yang digunakan dalam proyek robotik juga disertakan di buku dan CD.

OK, mungkin proyek tangan robot terlalu kompleks untuk sebagian besar orang. Tapi jangan khawatir. Untuk orang yang belum pernah bermain Arduino seperti saya, Saftari menuliskan pengenalan tentang Arduino, pelengkapan tambahan seperti LED, motor servo, Arduino shield, sensor, dan juga proyek-proyek sederhana untuk mengenal Arduino seperti bermain dengan LED, alarm infra merah, pengukur jarak, dll. Proyek-proyek Arduiono dalam buku ini juga dilengkapi dengan diagram skematik elektronika dan Arduino Sketch (sebutan untuk program Arduino) yang dikemas dalam sebuah CD.

Masih merasa tidak memiliki pendidikan elektronika? “Saya ini pendidikannya adalah desain”, kata Saftari. Jadi, semua elektronika dan pemrograman ini dipelakari secara otodidak. Jadi, tidak ada alasan bukan untuk mencoba proyek-proyek Arduino?

Untuk yang tidak sabar untuk segera mencoba proyek-proyek di buku ini, Saft7Robotics menjual kit untuk membuat Robot Arm dan Robot Alien. Kedua kit ini dilengkapi dengan Arduino, motor servo, kabel dan semua sambungan yang siap dirakit. Dijamin, proyek ini akan sangat menyenangkan untuk mengisi waktu di akhir pekan.

Sebagai penutup, video dibawah ini adalah salah satu karya FIrmansyah Saftari yang dipamerkan di ICE BSD. Selamat berkarya…..

Bikin Dudukan Kamera Sepeda

Hobi olahraga sepeda? Punya kamera seperti GOPRO atau SJCAM untuk merekam aksi bersepeda? Tapi bingung karena dudukan bawaan kamera tidak cukup untuk di pasang di stang sepeda? Paling tidak, itulah yang terjadi pada saya. Entah kenapa, dudukan bawaan kamera SJ4000 tidak cukup untuk di pasang di sepeda Polygon Helios 400.

Sambil pikir-pikir cara untuk pasang kamera di sepeda, saya menemukan beberapa artikel cara bikin dudukan kamera untuk sepeda. Beberapa artikel menggunakan barang bekas yang mudah ditemukan, seperti botol air minum kemasan. Bongkar-bongkar sekitar rumah, ternyata menemukan bahan yang lebih baik dari botol air kemasan, yaitu plastik bekas botol obat.

Dudukan kamera bikinan sendiri ini telah diuji dengan bersepeda sejauh 106km dari Karawaci menuju Anyer. Hasilnya bisa dilihat di video di bawah ini.

Berminat untuk bikin? Silahkan baca instruksinya di bawah video.

Bahan-bahan

Botol Obat untuk Dudukan Kamera
Botol Obat untuk Dudukan Kamera
  1. Botol plastik. Bisa menggunakan botol air kemasan, atau botol plastik lainnya. Artikel ini menggunakan botol plastik bekas obat seperti gambar di samping
  2. Baut dan mur sesuai dengan ukuran tripod kamera. Untuk mendapatkannya, bawa kamera ke toko baut dan minta dicarikan baut yang sesuai.Panjang baut sekitar 1.5 cm.
  3. Cable tie 2 buah. Panjang disesuaikan dengan lingkar stang sepeda.
  4. Peralatan secukupnya, seperti paku, palu, obeng dan kunci pas

Cara membuat

  1. Potong bagian bawah botol. Buat 2 lubang di samping untuk cable tie, dan 1 buah lubang di bagian tutup untuk baut tripod. Lihat gambar di bawah ini. Untuk potongan sepanjang A dan B, sesuaikan jarak dan tinggi dengan lebar stem sepeda.
    Potongan dan Lubang Tampak Depan
    Tampak depan

    Potongan dan Lubang Tampak Samping
    Tampak Samping
  2. Setelah potongan selesai, masukkan cable tie ke masing-masing lubang di samping botol plastik. Pasang juga baut tripod dari bagian bawah, dan kencangkan dengan mur. Bentuk dari dudukan sepeda setelah dipotong dan dengan cable tie seperti gambar di bawah ini.
    DSC_1306 Mounting SJCAM Large Square
    Tampak Depan

    Setelah Dipotong dan Dilubangi - Tampak Samping
    Tampak Samping
  3. Ambil ban dalam bekas, lalu potong bentuk lingkaran atau bujur sangkar. Pasang karet ban bekas di atas mur. Karet ban bekas ini berungsi sebagai bantalan, agar kamera tidak terlalu goyang atau berputar lepas.
  4. Pasang kamera. Atur baut dan mur sehingga ketika kamera terpasang kencang, lensa kamera menghadap ke depan. Kencangkan baut dan mur setelah posisi yang pas didapat, lalu tes lagi untuk memastikan kamera masih menghadap ke depan.
    Dicoba dulu sebelum dipasang
    Coba dulu sebelum di pasang. Pastikan kamera menghadap ke depan ketika dikencangkan.
  5. Balut stem sepeda dengan karet bekas ban dalam, lalu pasang dudukan diatas karet ban dalam. Ikat cable tie dengan kencang, sehingga dudukan tidak bergeser/berputar.
  6. Coba bersepeda 1-2 km sambil memastikan dudukan dan kamera tidak bergeser atau berputar.

Selamat mencoba!

Bikin Sendiri Antena ADS-B

Antena Penerima ADS-BAutomatic dependent surveillance – broadcast (Disingkat ADS-B) adalah sistem pengawasan lalu lintas udara dimana pesawat secara aktif memancarkan posisi, arah, ketinggian, dan perubahan ketinggiannya. Informasi ini dipancarkan secara rutin, dan digunakan oleh pengatur lalu lintas udara untuk mengarahkan pesawat. Dengan penerima ADS-B, kita juga bisa menerima informasi ADS-B.

Artikel ini membahas cara pembuatan antena untuk menerima pancaran ADS-B dari pesawat. Informasi ADS-B dipancarkan di frekuensi 1090MHz, sehingga antena yang akan kita buat harus dirancang untuk frekuensi tersebut. Penulis menggunakan rancangan Dusan Balara di tautan ini.

Bahan-bahan

Kabel RG6
Kabel RG-6 Buatan INTRACOM
  1. Kabel RG6. Kabel ini biasa digunakan sebagai kabel antena TV. Setiap rumah biasanya punya sisa antena TV. Atau kalau tidak ada, kabel RG6 bisa di beli di toko elektronika terdekat. Minimal panjang 2 meter. Sebaiknya beli agak panjang untuk bisa mencapai penerima ADS-B
  2. Pipa PVC 1/2″ sepanjang minimal 1 meter.
  3. Penutup pipa PVC 1/2″
  4. Konektor sesuai pilihan. Contoh ini menggunakan konektor SMA
  5. Peralatan standar seperti bor, obeng, cutter, gunting, tang, dll

Instruksi Pembuatan Antena

  1. Potong kabel menjadi 8 elemen, masing-masing 21.6 cm. Kupas kedua sisi kabel hingga ke inti kabel, masing-masing sepanjang 5 cm, sehingga menyisakan bagian yang tidak dikupas sepanjan 11.6 cm. Lihat gambar di bawah ini untuk elemen kabel yang sudah dikupas

    Ukuran Elemen Antena
    Ukuran masing-masing elemen antena. Buat 8 buah elemen dengan ukuran seperti ini
  2. Sambung masing-masing elemen kabel, dengan memasukkan inti kabel ke antara lapisan terluar dan lapisan dalam berwarna putih. Hati-hati, jangan sampai inti kabel melubangi lapisan luar elemen kabel selanjutnya.

    Inti Kabel Menembus Lapisan Terluar
    Kalau lapisan elemen kabel tembus, rapikan inti kabel, dan tutup lubangnya dengan isolasi listrik
  3. Setelah kedelapan bagian kabel tersambung, biarkan ujung yang satu tetap terbuka. Sambungkan ujung lainnya dengan sisa kabel yang belum dipotong sebagai kabel transmisi. Caranya, kupas kabel transmisi sepanjang 5 cm, lalu sambungkan sama dengan cara menyambungkan elemen kabel lainnya.
  4. Ambil 1 buah tutup PVC, lalu lubangi dengan paku untuk memasukkan tali gantungan. Pasang tutup pipa PVC pada salah satu ujung pipa PVC
  5. Masukkan keseluruhan antena ke dalam pipa PVC melalui ujung yang terbuka. Untuk sementara, tutup dengan selotip.
  6. Ukur ujung kabel transmisi Hubungkan kabel antena dengan penerima ADS-B, lalu hidupkan penerima ADS-B untuk mencoba

Apabila percobaan berhasil, maka antena sudah bisa digunakan. Pasang antena di tempat setinggi mungkin untuk mendapatkan penerimaan sinyal ADS-B yang baik.